BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Robert A.
Milikan (1869 – 1953) melakukan percobaan dengan meneteskan minyak melalui dua
plat logam dengan beda potensial yang dapat diatur sehingga gaya elektrolistrik
mampu membuat tetes minyak berhenti. Pada eksperimen tersebut, jatuhan minyak
akan mengalami percepatan kebawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan pada
saat yang sama gerak tetes minyak tersebut dihambat oleh gaya stokes. Sehingga
akan terjadi keseimbangan gaya – gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik
diantara dua plat konduktor tersebut.
Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yaitu
William Conrad Rontgen pada tahun 1895, berhasil menemukan sinar-x atau sinar
rontgen. Penemuan sinar-x ini diilhami oleh percobaanpercobaan sebelumnya oleh
J.J. Thompson dan Heinrich Hertz. Percobaan Thompson mengenai tabung katoda dan
percobaan Hertz mengenai fotolistrik. Sinar x adalah pancaran gelombang
elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang listrik, radio, inframerah panas,
cahaya, sinar gamma , sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang
gelombang yang sangat pendek
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana
percobaan milikan?
2. Apa yang
dimaksud sinar x?
C. Tujuan
Adapun tujuan
dari makalah ini adalah :
1.
Mengetahui percobaan milikan.
2.
Mengetahui maksud sinar x.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENEMUAN ELEKTRON
Percobaan
tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes (1875). Hasil
eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katoda menuju
ke anoda yang disebut sinar katoda.
George
Johnstone Stoney (1891) yang memberikan nama sinar katoda disebut “elektron”.
Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengertian atom dalam suatu unsur
memiliki sifat yang sama sedangkan unsur yang berbeda akan memiliki sifat
berbeda, padahal keduanya sama-sama memiliki elektron.
Antoine Henri
Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur Radioaktif
yang sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John
Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan
listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katoda.
Gambar 1 Eksperimen
J.J Thomson
Hasil
percobaannya membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom
karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik.
berdasarkan besarnya simpangan sinar katode dalam medan listrik, Thomson dapat
menentukan nisbah muatan terhadap massa (nilai e/m) dari partikel sinar katode
sebesar 1.76 x 108 Coulomb/gram
B.
PERCOBAAN
MILIKAN
Gambar 2 : Robert Andrews Millikan (1909)
Setelah harga
e/m untuk elektron diketahui dari eksperimen tabung sinar katoda, selanjutnya
diperlukan percobaan lain untuk menentukannilai e dan m. Jika salah satu nilai
tersebut diketahui maka nilai yang lain dapat ditentukan. Pada tahun 1909,
Robert Andrews Millikan dapat memecahkan dilema tersebut melalui eksperimennya
yaitu Eksperimen Tetes Millikan.
Percobaan
tetes minyak milikan dilakukan sebagai berikut :
Gambar 3: Eksperimen Milikan
1. Dengan
menggunakan alat penyemprot, minyak disemprotkan sehingga membentuk
tetesan-tetesan kecil. Sebagian tetes minyak akan melewati lubang pada pelat
atas dan jatuh karena tarikan grafitasi.
2. Dengan
menggunakan teropong, diameter tetes minyak dapat ditentukan, sehingga massa
minyak dapat diketahui
3. Radiasi sinar
X akan mengionkan gas di dalam silinder. Ionisasi akan menghasilkan elektron.
Elektron tersebut akan melekat pada tetes minyak, sehingga tetes minyak
menjadi bermuatan listrik negatif. Ada yang menyerap satu,dua, atau lebih
elektron. Jika pelat logam tidak diberi beda potansia, tetes-tetes minyak tetap
jatuh karena pengaruh grafitasi
4. Jika pelat
logam diberi beda potensial dengan pelat bawah sebagai kutub negatif, maka
tetes minyak yang bermuatan negatif akan mengalami gaya tolak listrik. Sesuai
dengan hukum coloumb, tetes minyak yang mengikat lebih banyak elektron akan
tertolak lebih kuat. Pergerakan tetes minyak dapat menggunakan teropong. Dengan
mengatur beda potensial, tetes minyak dibuat mengambang. dalam keadaan seperti
itu berarti gaya tarik grafitasi sama dengan gaya tolak listrik
5. Melalui
percobaan tersebut, Milikan menemukan bahwa muatan tetes-tetes minyak selalu
merupakan kelipatan bulat dari suatu muatan tertentu, yaitu 1,602 x 10-19
coloumb. Millikan menyimpulkan bahwa muatan tersebut adalah muatan dari satu
elektron. Perbedaan muatan antar tetesan terjadi karena satu tetesan dapat
mengikat 1,2,3 atau lebih elektron.
Dengan telah
diketahuinya muatan elektron, maka dapat ditentukan massa elektron (m) yaitu
dengan membagi nisbah muatan terhadap massa (nilai e/m dari percobaan tabung
sinar katoda) dengan muatan elektron.
Hasil
percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron
0, sehingga elektron dapat dilambangkan (e)
Data Fisis
Elektron :
e/m = 1.76 x
108 Coulomb/gram
e = 1.602 x
10-19 coulomb
maka massa
elektron = 9.11 x 10-28 gram
Setelah penemuan elektron, maka
teori Dalton yang mengatakan bahwa atom adalah partikel yang tak terbagi, tidak
dapat diterima lagi. Pada tahun 1900, J.J Thomson mengajukan model atom yang
menyerupai roti kismis. Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan
positif dan didalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
Gambar 4:
Model Atom J.J Thomson
C.
SINAR X
Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yaitu William Conrad Rontgen
pada tahun 1895, berhasil menemukan sinar-x atau sinar rontgen. Penemuan
sinar-x ini diilhami oleh percobaanpercobaan sebelumnya oleh J.J. Thompson dan
Heinrich Hertz. Percobaan Thompson mengenai tabung katoda dan percobaan Hertz
mengenai fotolistrik. Sinar x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang
sejenis dengan gelombang listrik, radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma
, sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang
sangat pendek .
SInar x memiliki sifat antara lain :
1.
Tidak dapat dilihat oleh mata, bergerak dalam lintasan lurus dan
dapat mempengaruhi film topografi.
2.
Daya tembusnya sangat tinggi
3.
Dapat digunakan untuk membuat gambar bayangan sebuah objek pada
film fotografi.
4.
sinar-x merupakan gelombang elektromagnetik dengan energi E = hf.
5.
Orde panjang gelombang sinar-x berada diantara panjang gelombang
sinar gamma dan sinar ultraviolet.
Spektrum sinar-x dapat dibagi menjadi dua yang
pertama adalah spectrum diskrit sedangkan yang kedua adalah spektrum kontinu.
Spektrum diskrit diahasilkan oleh breaking radiation atau bremmstrahlung.
Breaking radiation ini terjadi karena elektron yang berkecepatan tinggi
dipengaruhi oleh gaya tarik inti atom, sehingga mengalami perlambatan.
Perlambatan ini bias berlangsung secara tiba-tiba atau perlahan-lahan. Oleh
karena itu energy sinar x yang dihasilkan akan mempunyai rentang yang sangat
lebar. Spektrum kontinu ini sering juga disebut spektrum polikromatik.
Sedangkan spektrum diskrit atau sering juga disebut sebagai spektrum
monokromatik terjadi karena proses transisi eksitasi elektron. Misalnya saat
elektron tereksitasi dari kulit K ke kulit L maka sinar x akan melepaskan
energy yang berupa foton gelombang elektromagnetik yang biasa disebut sebagai
sinar x karakteristik.
Gambar 5. Spektrum
Sinar x
Ketika sinar
x menumbuk suatu bahan, maka akan terjadi pengurangan intensitas dari sinar x
yang disebut sebagai atenuasi. Ketika foton sinar x mengenai suatu bahan maka
hal yang kemungkinan terjadi adalah foton diloloskan tanpa berinteraksi dengan
bahan atau bias juga foton mengalami beberapa interaksi seperti :
1. Foton bias
saja seluruhnya diserap oleh bahan (absorpsi fotoelektrik ) atau
2. Foton bias
saja dihamburkan tanpa diserap (classical scatter) atau
3. Foton bias
saja sebagian diserap dan sebagian lagi dihamburkan (hamburan Compton) atau
4. Foton
dihamburkan dan sebagian atau seluruhnya diserap (pair production).
Lambert
merumuskan beberapa parameter yang mempengaruhi atenuasi. Bila laju deteksi radiaso
sebelum dan sesudah menumbuk bahan dapat dihitung maka, transmitansi didapatkan
dengan membagi laju deteksi radiasi setelah menumbuk bahan dengan laju deteksi
radiasi awal.
T = Rn/Ro..............................1
Penambahan
ketebalan x sebesar dx akan mempengaruhi transmitansi T, yaitu T akan mengalami
penurunan sebesar dT. Penurunan transmitansi akan mempunyai hubungan dengan
penambahan ketebalan seperti pada persamaan di bawah
dT/T = -u dx.....................2
Dengan melakukan integrasi, dengan syarat batas
T=1 untuk transmitansi, dan x=0 untuk ketebalan maka akan didapat hubungan
-ux
T = e.....................3
Atau
lnT = -ux.................4
Sehingga pada praktikum ini akan diamati pengaruh atenuasi
terhadap ketebalan bahan, pengaruh atenuasi terhadap jenis absorber (bahan
penyerap), dan pengaruh arus terhadap besarnya intensitas yang diamati oleh
detektor.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Eksperimen tetes minyak milikan merupakan percobaan
untuk menunjukkan bahwa muatan electron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah
pada tetes milikan (percepatan ke bawah) akan terhambat oleh suatu gaya stokes
(gaya penghambat). Hal tersebut dapat terjadi ketika minyak milikan jatuh ke
udara yang selanjutnya akan mengalami percepatan ke bawah yang disebabkan oleh
gaya gravitasi, sedangkan pada saat yang sama gerak tetes minyak tersebut
dihambat oleh gaya stokes. Kecepatan tetes minyak milikan tersebut akan meningkat
sampai tercapai kecepatan stasioner ketika gaya berat ke bawah sama dengan gaya
stokes ke atas. Dengan demikian, dapat ditentukan sifat dasar dari muatan
elektron dengan hubungannya pada bilangan avogadro. Sehingga dengan eksperimen
ini dapat ditentukan nilai bilangan avogadro yang merupakan turunan lebih
lanjut dari aplikasi hukum faraday yang memadukan antara gaya stokes dengan
gaya gravitasi pada tingkatan elektron mikroskopis.
Sinar X ditemukan pertama kali oleh Rontgen pada tahun 1895 dan sampai
saat ini memiliki banyak manfaat terutama dalam bidang kedokteran. Sinar X
merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang yang berada
diantara panjang gelombang sinar gamma dan sinar ultraviolet. Spektrum sinar X
dapat dibagi dua yaitu spektrum kontinu yang dihasilkan karena ada peristiwa
breaking radiation dan spektrum diskrit yang disebabkan oleh eksitasi elektron
dari satu tingkat energy ke tingkat energy yang lain. Ketika sinar x menumbuk
suatu bahan maka akan terjadi proses atenuasi atau berkurangnya intensitas dari
sinar laser.
B.
SARAN
Saya mengetahui bahawa makalah yang saya buat masih
memiliki banyak kekurang jadi saya berharap kepada pembaca saran untuk
menyempurnakan makalah yang saya buat. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Daftar Pustaka
marisachintya.wordpress.com/kimia
jenny-fantasifisika.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar